Arti Kata Quiet Quitting dalam Dunia Kerja

Dunia kerja saat ini sedang mengalami tren baru yang disebut dengan quiet quitting.

Istilah ini pertama kali muncul di TikTok pada tahun 2021 dan dengan cepat menjadi viral.

Quiet quitting bukanlah berarti karyawan berhenti dari pekerjaannya, melainkan mereka memilih untuk tidak mengeluarkan effort yang lebih atau berpartisipasi aktif di luar jobdesk pekerjaannya.

Arti Kata Quiet Quitting

Quiet Quitting adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan fenomena ketika seorang karyawan memutuskan untuk berhenti bekerja terlalu keras dan mulai bekerja semampunya saja.

Mereka hanya akan melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka dan tidak akan mau bekerja di luar jam kerja atau mengerjakan tugas-tugas tambahan yang tidak dibayar.

Contoh Penggunaan Kata

Berikut adalah beberapa contoh penggunaan kata quiet quitting dalam sebuah kalimat:

"Karyawan itu melakukan quiet quitting karena dia merasa tidak dihargai oleh perusahaannya."

"Quiet quitting adalah tren yang sedang meningkat di kalangan pekerja milenial dan generasi Z."

"Perusahaan perlu waspada terhadap tanda-tanda quiet quitting di antara karyawan mereka."

Kesimpulan

Quiet quitting adalah fenomena yang memiliki banyak penyebab. Beberapa penyebab yang paling umum termasuk burnout, kurangnya motivasi, dan kurangnya keseimbangan kehidupan kerja.

Quiet quitting dapat memiliki dampak negatif pada perusahaan, seperti penurunan produktivitas, peningkatan turnover, dan penurunan moral karyawan.

Namun, quiet quitting juga dapat memiliki dampak positif pada karyawan, seperti peningkatan keseimbangan kehidupan kerja dan penurunan stres.

Perusahaan perlu memahami penyebab quiet quitting dan mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya.

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan termasuk meningkatkan komunikasi dengan karyawan, menciptakan budaya kerja yang positif, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang.